Jumat, 14 November 2014

Kenapa

"kenapa",
kenapa kau masih bertanya.
apakah kau tidak tahu.
kau yang membuat,tapi
kau pula yang melupakannya.
kau tak mengerti perasaanku,
yang telah kau permainkan seperti boneka.
sekarang,perasaan ini telah menjadi api,
yang tak akan menjadi abu.
tetapi,apapun itu,
kau pernah mengisi ruang dihatiku.

Minggu, 09 November 2014

Si Roti dan Si Singkong

kau pasti tahu,
iya,perasaan yang melukaiku
yang kau perbuat kepadaku
dengan perkataanmu yang menyiksa itu.

memang dia lebih dari aku
yang bermakan roti dibanding aku pemakan singkong
yang memiliki rumah gedung,
sedangkan aku hanyalah gubuk kecil

Perasaanku semakin menjadi api
saat kau bermesraan dengan dia
tetapi aku menyadari
bahwa aku bukan siapa-siapa

Puisi "ITU SAMPAH ATAU APA?" bait ke-7

Dari puisi "ITU SAMPAH ATAU APA?" bait ke-7 yang berbunyi

Apa? Kau tak berani? 
Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga bunga nusantara 
Dimana mana ada sampah 
Apakah di mulut manusia ada sampah? 
Periksa sekarang!

Maksud dari bait ke-7 dari puisi diatas menurut saya bahwa perbuatan yang tidak baik atau kotor telah menjadi keseharian masyarakat kita dan dapat kita jumpai di berbagai tempat.Dan dari kalimat "Apakah di mulut manusia ada sampah?" maksudnya apakah ada perkataan yang tidak baik atau kotor

Jumat, 31 Oktober 2014

Mereka Yang Berdasi

Negara kita telah terpecah belah
Rakyat menangis karena kelaparan
Yang dibuat oleh para koruptor
Yang menyiksa rakyat tanpa dosa

Mereka yang berpakaian rapi
Yang menghandalkan profesi
Mereka yang selalu berdasi
Ternyata yang membodohi

Analisis Puisi SEPISAUPI

SEPISAUPI
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul siri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya kedalam nyanyi
Sutardji Calzoum Bachri, 1973
(O, Amuk, Kapak, 2002: 70)



Dapat disimpulkan bahwa puisi Sepisaupi karya
Sutardji Calzoum Bachri merupakan puisi
kontemporer yang berisi kata-kata tidak
bermakna secara harfiah. Penyair juga
menggunakan kata yang selalu diawali dengan
afiks se- yaitu sepisau, sepikul, serisau,
sepiasapanya, dan sepukau. Afiks se- ini dapat
dimaknai satu. Kata “sepisaupi” pada puisi ini
merupakan kependekan dari sepi, pisau, dan
pikul. Kata yang tidak mempunyai makna secara
harfiah adalah sepisaupa, sepukau, sepisaupi,
dan sepikau.
Penggunaan vokal /i/, /u/, /a/ ini dapat
menimbulkan suasana gembira, bahagia, riang,
kasih, suci, kecil, ramping, ringan, dan tinggi.
Penggunaan konsonan /s/ dan /p/ menimbulkan
suasana kacau, tidak teratur, tidak
menyenangkan. Efek magis yang murni pada
puisi tersebut juga dapat kita lihat dari
pengulangan-pengulangan (repetisi) seperti pada
mantra. Sepisau, sepisaupa, sepisaupi, begitu
banyak diulang-ulang dalam puisi ini. Puisi-puisi
sejenis ini memang tidak terlalu kuat dalam gaya
bahasa, simbol atau permainan kata. Puisi ini
adalah teori pemecahan (fusi) kata, permainan
bentuk, pemaknaan baru, dan puisi menurut juga
adalah mengembalikan kata pada mantra.
Penyair juga menggunakan kata ganti untuk
menyebutkan Tuhan dengan kata nya yang
ditulis tanpa spasi dengan kata pisau di baris
terakhir. Kata ganti ini juga menggunakan huruf
kapital pada awal huruf kata ganti tersebut.
Penggunaan ini dimanfaatkan oleh penyair untuk
penanda bahwa nya yang dimaksud adalah
Tuhan.
Repetisi yang digunakan oleh penyair terdapat
pada pengulangan afiks se- yang terdapat pada
awal kata. Penggunaan repetisi afiks se- ini
digunakan oleh penyair untuk memunculkan efek
estetik pada puisi. Repetisi juga digunakan oleh
penyair pada pengulangan frasa sepisaupa
sepisaupi. Pengulangan ini digunakan untuk
menekankan frasa sepisaupa sepisaupi.
Analisis ini di buat untuk memenuhi tugas Sastra Indonesia SMA N 1 Boja

Senin, 29 September 2014

Kata Bijak

Kenangan yang sudah berlalu bagaikan kertas yang sudah diremas,
Dengan cara apapun tidak bisa kembali seperti dahulu.

Sepucuk Surat

Sepucuk surat telah tiba
Yang berisi tentang kisah kita
Bagaikan fajar hingga senja
Begitu banyak  kenangan kita

Indahnya hariku
Saat menerima suratmu
Dan saat ku membaca isi suratmu
Ku tahu isi hatimu

Minggu, 17 Agustus 2014

Hana Dan Merah Putih

"Garuda didadaku,Garuda kebanggaanku,Ku yakin hari ini pasti menang" Suara radio di pagi hari yang membangunkanku.Kicauan burung-burung yang memanggilku dan menyemangatiku,maklum saja hari ini adalah hari kemerdekaan indonesia.
Esok itu aku mengikuti upacara bendera untuk memeringati hari kemerdekaan,hari itu aku bersemangat untuk menyambut kemerdekaan.Dengan perasaan gembira,aku mengikuti upacara bendera itu.Suwaktu upacara itu berlangsung,aku mengkagumi pemimpin pada upacara itu,ia tegas dan pemberani.
Setelah selesai melakukan upacara kemerdekaan,lalu ia pulang untuk mempersiapkan kegiatan yang lain untuk memeringati hari kemerdekaan indonesia.Aku juga membantu memasangkan bendera merah putih di jalan-jalan.
Setelah selesai memasangkan bendera,lalu aku mempersiapkan perlombaan untuk memperingati hari kemerdekaan.Pembukaan perlombaan itu mendengarkan dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya".MERDEKA MERDEKA MERDEKA ku teriakan.
Perlombaanpun dimulai dan berjalan dengan lancar,hari itu adalah yang membuat jiwaku membara.

Jumat, 15 Agustus 2014

Kata Bijak

Manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurna,namun sebenarnya manusia mempunyai kekurangan yaitu rasa takut.oleh karena itu kita generasi penerus bangsa harus menghilangkan rasa takut itu.

Kamis, 14 Agustus 2014

Decitan sepatu yang menyiksa

Waktu sekolahpun tiba,saatnya aku berangkat sekolah untuk mencari ilmu.Tidak lupa sebelum berangkat ke sekolah aku berpamitan kepada orang tuaku.
Akupun berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda tua yang berkarat.Kayuh demi kayuh aku lakukan untuk sampai ke sekolah.Sepanjang jalan aku melihat Ali yang memakai seragam baru,dan peralatan sekolah yang baru.Aku merasa iri dengan Ali yang berkehidupan yang mewah,sedangkan aku hidup sederhana.
Sesampainya di sekolahan,aku bergegas masuk ke kelas,tidak disangka teman sebangkuku ialah Ali.Pelajaranpun dimulai,tetapi sepanjang pelajaran Ali selalu mendecitkan sepatunya.Aku memberanikan diri untuk bertanya "Hai,Sepatu baru ya"."Iyalah,Ini sepatu mahal jadi kamu tidak bisa membelinya" jawab Ali dengan sombongnya.Aku berkata dalam hati "Memang aku begini,tetapi aku tetap bersyukur apa yang udah dikasih oleh Tuhan".

Selasa, 05 Agustus 2014

Kata Bijak

Bagi semua orang hal-hal yang dianggap sepele/mudah diremehkan,padahal justru dari hal yang sepele/mudah akan membuatmu sengsara.